Bao Zheng 包拯 - JUDGE BAO
Bao Zheng (包拯) Bao Gong (包公; Bāo Gōng; 'Lord Bao') atau yang kita kenal dengan sebutan JAKSA BAO adalah seorang hakim dan negarawan terkenal pada zaman Dinasti Song Utara. Beliau lahir pada tahun 999 M dan mangkat pada tahun 1062 M. Karena kejujurannya dia mendapat julukan Bao Qingtian (包青天) yang berarti “Bao si langit biru”; sebuah nama pujian bagi pejabat bersih. Sementara musuh-musuhnya menjulukinya Bao Heizi (包黑子) yang artinya si hitam Bao karena warna kulitnya yang gelap. Nama kehormatannya adalah Xiren (希仁).
Bao dilahirkan pada jaman Dinasti Song tahun 999 dalam keluarga sarjana di Luzhou (sekarang Hefei, propinsi Anhui Tiongkok). Kehidupan awalnya banyak memengaruhi kepribadiannya. Orang tuanya walaupun hidup pas-pasan, namun masih sanggup menyekolahkannya dengan baik.
Ketika sedang mengandungnya, ibunya sering turun naik gunung untuk mengumpulkan kayu bakar. Di kampungnya dia banyak berteman dengan rakyat jelata sehingga dia mengerti beban hidup dan masalah mereka. Hal ini membuatnya membenci korupsi dan bertekad untuk menegakkan keadilan dan kejujuran.
Bao Zheng lahir dalam keluarga sarjana di Shenxian (慎县), Hefei, Luzhou (sekarang Kabupaten Feidong dekat Hefei, Anhui). Keluarga Bao berada di kelas menengah, ayahnya Bao Lingyi (包令仪) adalah seorang sarjana dan pejabat, sedangkan kakeknya Bao Shi Tong (包士通) adalah orang biasa. Meskipun orang tua Bao mampu menyekolahkannya, ibunya harus mendaki gunung untuk mengumpulkan kayu bakar sebelum dia melahirkannya. Ketika Bao tumbuh di antara kelas pekerja rendah, dia sangat memahami kesulitan orang, membenci korupsi dan sangat menginginkan keadilan.
Pada usia 29 tahun, Bao lulus ujian kerajaan tingkat tertinggi dibawah pengujian langsung dari Kaisar hingga menyandang gelar Jinshi. Sesuai hukum dan peraturan saat itu yang mengatakan bahwa seorang sarjana Jinshi dapat ditunjuk menempati posisi penting dalam pemerintahan, maka Bao diangkat sebagai pejabat kehakiman mengepalai Kabupaten Jianchang.
Setelah orang tuanya meninggal, Bao Zheng, yang saat itu berusia 39 tahun, diangkat menjadi hakim Kabupaten Tianchang tidak jauh dari kota kelahirannya. Di sinilah Bao pertama kali membangun reputasinya sebagai hakim yang cerdik. Menurut sebuah anekdot, seorang pria pernah melaporkan bahwa lidah lembunya telah dipotong. Bao menyuruhnya kembali dan menyembelih sapi untuk dijual. Segera seorang pria lain tiba di pengadilan dan menuduh orang pertama secara pribadi membantai "binatang beban", sebuah pelanggaran yang dapat dihukum dengan hukuman satu tahun perbudakan. Bao berteriak: "Mengapa kamu memotong lidah lembunya dan kemudian menuduhnya?" Dalam keterkejutan, pelakunya harus mengaku.
Namun dia mengundurkan diri tak lama kemudian karena sebagai anak berbakti dia memilih pulang kampung untuk merawat orang tuanya yang sudah tua dan lemah selama sepuluh tahun. Baru setelah kematian orang tuanya, dia kembali diangkat sebagai pejabat, kali ini sebagai pejabat kehakiman Propinsi Tianchang. Ketika itu dia telah berumur 40 tahun.
Sebagai pejabat, Bao bekerja dengan adil, berani, dan berpegang pada kebenaran. Kecerdasan dan bakatnya membuat banyak orang kagum, termasuk Kaisar Song Renzhong yang mempromosikannya dan memberikannya jabatan penting termasuk sebagai hakim di Bian (sekarang Kaifeng), ibukota Dinasti Song.
Dia terkenal karena pendiriannya yang tak kenal kompromi terhadap korupsi di antara pejabat pemerintahan saat itu. Dia menegakkan keadilan bahkan menolak untuk tunduk pada kekuasaan yang lebih tinggi darinya bila itu tidak benar.
Sejarah mencatat bahwa selama kurang lebih 30 tahun sejak dia memegang jabatan pertama kalinya, sebanyak lebih dari 30 orang pejabat tinggi termasuk beberapa mentri telah dipecat atau diturunkan pangkatnya olehnya atas tuduhan korupsi, kolusi, melalaikan tugas, dan lain-lain.
Dia sangat berpegang teguh pada pendiriannya dan tidak akan menyerah selama dianggapnya sesuai kebenaran. Dalam catatan sejarah, Beliau pernah 6 kali melapor pada Kaisar dan memintanya agar memecat pejabat tinggi, Zhang Yaozhuo, paman dari selir kelas atas kerajaan, 7 kali melapor untuk memecat Wang Kui, pejabat tinggi lain yang kepercayaan Kaisar; bahkan dia pernah beberapa kali membujuk Kaisar untuk memecat Perdana Menteri Song Yang.
Dalam pemerintahan, teman dekatnya adalah paman Kaisar yaitu Zhao Defang yang lebih dikenal dengan nama pangeran kedelapan (八王爷; Ba Wang Ye). Di kalangan rakyat, Bao Zheng dikenal sebagai hakim yang adil dan berani memutuskan segala sesuatu berdasarkan keadilan tanpa rasa takut, juga mampu membedakan mana yang benar dan yang salah.
Baginya siapapun termasuk kerabat dekat Kaisar sekalipun harus dihukum bila terbukti bersalah melakukan pelanggaran. Bao meninggal tahun 1062 dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di makam keluarganya di Hefei, di kota itu juga dibangun sebuah kuil untuk mengenangnya, yang bernama Baogong ci (包公祠).
Bao Zheng banyak menghiasi karya literatur dalam sejarah Tiongkok, kisah hidupnya yang melegenda sering ditampilkan dalam opera dan drama, kebanyakan kisah-kisah ini telah di dramatisasi. Dalam opera biasanya dia divisualisasikan sebagai pria berumur dan berjenggot, dengan wajah hitam serta tanda lahir berbentuk bulan sabit di dahinya. Beberapa versi menyebutkan tanda ini berasal dari luka ketika dia memberi hormat dengan sangat keras pada ibunya untuk menunjukkan baktinya!
Pada tahun 1040, Bao Zheng dipromosikan menjadi prefek Duanzhou (Zhaoqing modern) di selatan, sebuah prefektur yang terkenal dengan batu tinta berkualitas tinggi, beberapa di antaranya dipersembahkan setiap tahun ke istana kekaisaran. Namun, Bao menemukan bahwa prefek sebelumnya telah mengumpulkan jauh lebih banyak batu tinta dari produsen daripada upeti yang dibutuhkan beberapa puluh kali lebih banyak untuk menyuap menteri yang berpengaruh dengan ekstra. Bao menghapus praktik tersebut dengan memberi tahu produsen untuk memenuhi kuota yang dibutuhkan saja.
Ketika masa jabatannya habis pada tahun 1043, Bao pergi tanpa satu pun batu tinta yang dimilikinya.Di Duanzhou dia menulis puisi ini:
清心為治本 (qīng xīn wèi zhì běn) Inti dari memerintah adalah memiliki hati yang bersih,
直道是身謀 (zhí dào shì shēn móu) Strategi hidup adalah mengikuti jalan lurus.
秀幹終成棟 (xiù gàn zhōng chéng dòng) Batang yang elegan pada akhirnya akan berubah menjadi pilar,
精剛不作鉤 (jīng gāng bù zuò gōu) Baja halus tidak dapat ditekuk menjadi kait.
倉充鼠雀喜 (cāng chōng shǔ què xǐ) Tikus dan burung pipit bergembira saat lumbung penuh,
草盡兔狐愁 (cǎo jǐn tù hú chóu) Kelinci dan rubah khawatir ketika padang rumput mati.
史冊有遺訓 (shǐ cè yǒu yí xùn) Buku-buku sejarah berisi ajaran dari mereka yang telah meninggal:
勿貽來者羞 (wú yí lái zhě xiū) Jangan biarkan keturunanmu hanya dengan rasa malu!
Disebutkan juga bahwa Kaisar menganugerahi Bao 3 buah Guillotine (鍘刀; Zhádāo) atau alat penggal dalam tugasnya sebagai hakim. Ketiga Guilotine itu mempunyai dekorasi yang berbeda dan digunakan untuk menghukum orang sesuai statusnya, yakni :
1. Guilotine kepala anjing (狗頭鍘; Gǒutóu zhá) untuk menghukum kalangan rakyat jelata,
2. Guilotine kepala macan (虎頭鍘; Hǔtóu zhá) untuk menghukum kalangan pejabat,
3. dan Guilotine kepala naga (龍頭鍘; Lóngtóu zhá) untuk menghukum kalangan bangsawan kekaisaran.
Dia juga dianugerahi tongkat emas kerajaan oleh Kaisar sebelumnya untuk menghukum Kaisar sendiri bila bersalah dan pedang pusaka kerajaan sebagai tanda berhak untuk menghukum siapapun termasuk anggota kerajaan tanpa melapor atau mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Kaisar.
Dalam tugasnya dia dibantu oleh 6 pembantunya, yaitu kepala pengawal yang ahli beladiri Zhan Zhao (展昭), sekretaris penasihat yang pandai Gongsun Ce (公孙策), serta 4 pengawal lainnya Wang Chao (王朝), Ma Han (馬漢), Zhang Long (張龍), dan Zhao Hu (趙虎).
Beberapa Kisah Legenda Bao Zheng
1. Zhá měi àn (鍘美案); mengisahkan Bao Zheng mengeksekusi Chen Shimei, seorang sarjana yang meninggalkan anak istrinya setelah lulus ujian kerajaan dan menikahi seorang wanita bangsawan. Chen bahkan mencoba membunuh istrinya dengan mengirim pembunuh bayaran.
2. Límāo huàn tàizǐ (貍貓換太子); mengisahkan Bao Zheng membongkar konspirasi dalam istana, dimana bayi putra mahkota ditukar dengan anak kucing ketika baru dilahirkan. Dalam kasus ini Bao harus berhadapan dengan kasim yang menjadi temannya pada awal kariernya, Guo Huai, sehingga Bao harus memilih antara perasaan pribadi sebagai teman dan kewajibannya menegakkan keadilan. Bao menyamar sebagai Dewa Yama, raja neraka untuk membongkar kejahatan Guo Huai. Guo pun akhirnya mengakui segalanya karena dia mengira telah berada di neraka.
Banyak kisah Jaksa Bao yang difilmkan oleh perusahaan film Taiwan, Hongkong dan Tiongkok dengan judul ‘Justice Bao‘ (包青天; Bao Qingtian) yang meraih popularitas luar biasa di Asia pada dekade 90-an. Meski hampir semua kisah dalam serial tersebut adalah fiksi yang dihubungkan dengan kehidupannya, namun syarat akan nilai-nilai tradisional Tiongkok masih ada, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan pada Negara, dan keadilan bagi rakyat.
Bao Zheng kembali ke ibu kota dan diangkat menjadi penyelidik pada tahun 1044. Selama dua tahun berikutnya dalam posisi ini, Bao menyerahkan setidaknya 13 memorandum kepada Kaisar Renzong dari Song tentang militer, perpajakan, sistem pemeriksaan, dan ketidakjujuran dan ketidakmampuan pemerintah.
Pada 1045, Bao dikirim ke dinasti Liao sebagai utusan. Selama audiensi, seorang pejabat Liao menuduh Song melanggar perdamaian dengan memasang pintu samping rahasia di prefektur perbatasan Xiongzhou, untuk meminta pembelot dari Liao untuk intelijen. Bao membalas: "Mengapa pintu samping diperlukan untuk intelijen?" Subjek Liao tidak bisa menjawab.
Pada tahun-tahun berikutnya, Bao memegang posisi berikut:
Komisaris fiskal Hebei
Wakil Direktur Kementerian Kehakiman
Pembantu di Academy of Scholarly Worthies (直集賢院)
Wakil Komisaris Kementerian Pendapatan
Permaisuri favorit Kaisar Renzong adalah Selir Zhang, yang dia ingin jadikan permaisuri tetapi tidak bisa karena ditentang oleh ibunya (tidak diketahuinya, palsu), Janda Permaisuri Liu. Namun demikian, paman selir Zhang Yaozuo (張堯佐) dengan cepat dipromosikan dalam beberapa tahun dari jabatan lokal kecil ke jabatan tinggi, termasuk komisaris keuangan negara (三司使). Pada tanggal 12 Juli 1050, Bao dan dua sensor lainnya bersama-sama menyampaikan sebuah memorandum, yang dalam bahasa kasar menuduh Zhang biasa-biasa saja dan tidak tahu malu, bahkan menghubungkan bencana alam dengan pengangkatannya. Mungkin kesal, Kaisar Renzong tidak hanya tidak melakukan apa-apa pada Zhang Yaozuo, dia memberikan gelar kepada saudara perempuan Selir Zhang empat hari kemudian. Tapi Bao tidak menyerah. Dalam memorandum lain yang diajukan oleh dirinya sendiri, ia menulis:
Di semua dinasti, anggota keluarga permaisuri kekaisaran, bahkan ketika berbakat, tidak ditunjuk jabatan, apalagi yang biasa-biasa saja, tidak berbakat... Dalam sujud, subjek Anda melihat dinasti bangsa kita karena pendirinya selalu memilih menteri yang cerdas dengan hati-hati. untuk penunjukan, bahkan pada saat perbendaharaan meluap ... Keadaan (keuangan) saat ini mengerikan dan berbahaya dari segala arah, bagaimana mungkin orang ini diangkat ke pos itu dan mempertahankannya, menghancurkan harapan dunia dan mengabaikan urusan dunia ? Subjek Anda benar-benar dan menyakitkan merasa kasihan pada Yang Mulia.
Sebagian untuk meredakan protes Bao dan lainnya, kaisar memberhentikan Zhang Yaozuo dari komisaris keuangan negara, tetapi malah mengangkatnya menjadi empat komisaris sekaligus: komisaris pelayan istana, komisaris militer Huainan, komisaris militer Qunmu (群 ), dan komisaris Istana Jingling (景靈宮). Dalam sebuah memorandum tertanggal 26 Desember, Bao menyuarakan protes kerasnya dan menulis:
Situasi saat ini adalah, jika Yang Mulia bertekad untuk menunjuk Yaozuo, maka usir penasihat ini; jika Yang Mulia mendengarkan penasihat ini, maka (Yang Mulia) harus menghapus Yaozuo.
Dalam sidang pengadilan berikutnya untuk mengautentikasi pos-pos ini, terjadi perdebatan sengit di pengadilan yang dipimpin oleh tujuh menteri termasuk Bao, yang mengakibatkan pencopotan komisaris pelayan istana dan komisaris Istana Jingling dari pengangkatan Zhang. Beberapa dekade kemudian, Zhu Bian (朱弁, 1085–1144) menulis kisah lucu dalam karyanya Anekdot dari Quwei (曲洧舊聞), yang mungkin berkontribusi pada pengembangan legenda masa depan:
Suatu hari, ketika kaisar hendak mengadakan audiensi, Wencheng (nama anumerta Selir Zhang) mengirimnya pergi jauh-jauh ke pintu istana istana, membelai punggungnya dan berkata: "Suamiku, jangan lupa, komisaris pelayan istana hari ini." Kaisar berkata, "Oke, oke." Ketika dia mengeluarkan dekritnya, Bao Zheng meminta untuk berbicara. Bao berbicara panjang lebar tentang alasan untuk menentang, mengucapkan ratusan kalimat berulang kali, suaranya begitu keras dan gelisah sehingga ludah memercik ke wajah kaisar. Kaisar, untuk menghentikannya, menyerah (atas dekrit). Wencheng, ... saat menerima (kaisar), membungkuk dan berterima kasih. Kaisar, menyeka wajahnya dengan lengan bajunya, berkata: "... Yang kamu tahu hanyalah meminta komisaris pelayan istana, komisaris pelayan istana. Tidakkah kamu tahu bahwa Bao Zheng adalah wakil kepala sensor?"
Selama tahun-tahunnya dalam dinas pemerintah, Bao memiliki tiga puluh pejabat tinggi yang diturunkan atau diberhentikan karena korupsi, penyuapan, atau melalaikan tugas. Selain itu, sebagai sensor kekaisaran, Bao menghindari hukuman meskipun banyak sensor kekaisaran kontemporer lainnya telah dihukum karena pernyataan kecil.
Pada 1057, Bao diangkat sebagai hakim ibu kota Bian (sekarang Kaifeng). Bao memegang posisi itu hanya untuk jangka waktu satu tahun, tetapi ia memprakarsai beberapa reformasi administrasi material, termasuk mengizinkan warga untuk secara langsung mengajukan keluhan kepada administrator kota, sehingga melewati pegawai kota yang diyakini korup dan membayar pegawai lokal. keluarga yang kuat.
Meskipun Bao mendapatkan banyak ketenaran dan popularitas dari reformasinya, pelayanannya setelah masa jabatan sebagai Hakim Bian kontroversial. Misalnya, ketika Bao memberhentikan Zhang Fangping (張方平), yang merangkap tiga jabatan penting, Bao diangkat ke jabatan tersebut sebagai penerus Zhang. Ouyang Xiu (欧阳修) kemudian mengajukan teguran terhadap Bao.
Bao juga pernah menjadi Menteri Keuangan. Meskipun berpangkat tinggi di pemerintahan, Bao menjalani kehidupan sederhana seperti orang biasa.
Selain tidak toleran terhadap ketidakadilan dan korupsi, Bao terkenal karena kesalehan anak dan sikapnya yang keras. Pada masa hidupnya, Bao mendapatkan nama "Hakim Berwajah Besi" (鐵面判官) dan juga dikatakan di antara publik bahwa senyumnya "lebih langka daripada air jernih di Sungai Kuning".
Karena ketenarannya dan kekuatan reputasinya, nama Bao menjadi sinonim dengan "pejabat jujur dan jujur" (清官) yang diidealkan, dan dengan cepat menjadi subjek populer dari drama dan sastra vernakular awal. Bao juga dikaitkan dengan dewa Yanluo (Yama) dan "Birokrasi Neraka" dari Marchmount Timur, karena kemampuannya untuk menilai urusan di akhirat serta dia menilai mereka di alam kehidupan.
Keluarga
Bao Zheng memiliki dua istri, Nyonya Zhang dan Nyonya Dong. Bao memiliki satu putra, Bao Yi (鍖呯苟), lahir 1033, dan dua putri dengan Lady Dong. Putra tunggalnya Bao Yi meninggal pada tahun 1053 dalam usia yang relatif muda saat menjadi pejabat pemerintah, dua tahun setelah pernikahannya dengan Lady Cui (宕旀皬). Putra Bao Yi, Bao Wenfu (鍖呮枃杈?, meninggal sebelum waktunya pada usia lima tahun.
Namun, ketika seorang pembantu muda Lady Sun (濯靛瀛欐皬) di keluarga Bao Zheng hamil, Bao menyuruhnya pulang ke kampung halamannya. Nyonya Cui, istri Bao Yi, mengetahui bahwa pembantunya sedang mengandung anak ayah mertuanya, terus mengirim uang dan pakaian ke rumahnya. Setelah kelahiran putra Nyonya Sun bernama Bao Yan (鍖咅珓? pada tahun 1057, Nyonya Cui diam-diam membawanya ke rumahnya untuk mengasuhnya. Tahun berikutnya, dia membawanya kembali ke ayah kandungnya, sehingga memungkinkan kelanjutan garis keluarga Bao. Bao Zheng dan istrinya sangat bersukacita, dan mereka mengganti nama putra baru mereka menjadi Bao Shuo (鍖呯冬).
Istri Bao Yi, Lady Cui, sangat dipuji dalam sumber-sumber resmi atas pengabdiannya pada perlindungan garis keluarga. Kisah ini sangat berpengaruh pada pembentukan legenda bahwa Bao Zheng dibesarkan oleh kakak iparnya, yang ia sebut "ibu ipar" (瀚傚).
Kematian
Bao meninggal di Ibu Kota Kaifeng (sekarang Kaifeng, Henan) pada tahun 1062. Tercatat bahwa dia meninggalkan peringatan berikut untuk keluarganya:
Setiap keturunan saya yang melakukan suap sebagai pejabat tidak diperbolehkan pulang atau dimakamkan di tempat pemakaman keluarga. Dia yang tidak berbagi nilai-nilai saya bukanlah keturunan saya.
Bao dimakamkan di Daxingji pada tahun 1063. Makamnya dibangun kembali oleh pejabat Jalan Huaixi pada tahun 1066. Lady Dong meninggal pada tahun 1068 dan dimakamkan di sebelahnya.
Pemakaman Bao Gong (包公墓园) dibangun kembali di sebelah Kuil Bao Gong di Hefei di kawasan hutan Henan pada tahun 1985 dan selesai pada tahun 1987 untuk melestarikan sisa-sisa Bao Zheng dan artefak dari bekas makam. Adapun lokasi yang tepat untuk sisa Bao Zheng dan keluarganya tetap, keturunannya tetap bungkam.
Keturunan terkenal
Generasi ke-9: Bao Hui
Generasi ke-27: Bao Fang Wu
Generasi ke-28: Pao Siu Loong
Generasi ke-29: Yue-Kong Pao, Yue-Shu Pao, Pao Teh-ming
Generasi ke-30: Anna Pao Sohmen, Bessie Pao Woo, Cissy Pao Watari, Doreen Pao
Generasi ke-32: Bao Zhenming
Generasi ke-33: Bao Huacheng, Bao Huazhang, Bao Huabing, Bao Huajun, Bao Huaxiu, Bao Shengdong, Run Bao, Anthony Bao, Tino Bao
Generasi ke-34: Bao Tingzheng, Bao Wei, Bao Dan, Bao Huifang, Bao Yong, Bao Zunxin
Tradisi sastra
Kisah-kisah Bao Zheng diceritakan kembali dan dilestarikan khususnya dalam bentuk seni pertunjukan seperti opera Cina dan pingshu. Bentuk tertulis dari legendanya muncul di Dinasti Yuan dalam bentuk Qu. Fiksi vernakular Hakim Bao populer di Dinasti Ming dan Qing. Seorang protagonis umum fiksi gong'an, cerita Hakim Bao berputar di sekitar Bao, seorang hakim, menyelidiki dan memecahkan kasus kriminal. Ketika Sherlock Holmes pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Cina pada Dinasti Qing, orang Cina menyebut Sherlock sebagai "Hakim Bao dari Inggris."
Di Dinasti Yuan, banyak drama (dalam bentuk qu dan zaju) yang menampilkan Bao Zheng sebagai tokoh sentral. Lakon tersebut antara lain:
Rescriptor Bao dengan Cerdik Menyelidiki Lingkaran Kapur (包待制智勘灰闌記) oleh Li Qianfu
Rescriptor Bao Tiga Kali Menyelidiki Mimpi Kupu-Kupu (包待制三勘蝴蝶夢) oleh Guan Hanqing, terjemahan bahasa Inggris dapat ditemukan di Yang & Yang 1958
Rescriptor Bao Cleverly Executes Court Official Lu (包待制智斬魯齋郎) oleh Guan Hanqing, terjemahan bahasa Inggris dapat ditemukan di Yang & Yang 1958 (sebagai The Wife-Snatcher)
Rescriptor Bao Sells Rice at Chenzhou (包待制陳州糶米), terjemahan bahasa Inggris dapat ditemukan di Hayden 1978
Ding-ding Dong-dong: The Ghost of the Pot (玎玎當當盆兒鬼), terjemahan bahasa Inggris dapat ditemukan di Hayden 1978
Rescriptor Bao Cerdik Menyelidiki Bunga Halaman Belakang (包待制智勘後庭花) oleh Zheng Tingyu, terjemahan bahasa Inggris dapat ditemukan di Hayden 1978
Juga ditemukan dari periode ini termasuk beberapa balada yang telah diterjemahkan oleh Wilt L. Idema pada tahun 2010.
Novel abad ke-16 Bao Gong An oleh An Yushi (安遇時) (diterjemahkan sebagian oleh Leon Comber pada tahun 1964) meningkatkan popularitasnya dan menambahkan elemen detektif pada legendanya.
Novel abad ke-19 The Seven Heroes and Five Gallants oleh pendongeng Shi Yukun (石玉昆) (sebagian diterjemahkan oleh Song Shouquan pada tahun 1997 serta Susan Blader pada tahun 1997) menambahkan sentuhan wuxia pada ceritanya.
Di Paviliun Sepuluh Ribu Bunga (萬花樓), Lima Macan Taklukkan Barat (五虎平西), Lima Macan Taklukkan Selatan (五虎平南) dan Lima Macan Taklukkan Utara (五虎平北), empat seri wuxia novel yang disusun oleh Li Yutang (李雨堂) selama Dinasti Qing, Bao Zheng, Di Qing dan Yang Zongbao muncul sebagai karakter utama.
Dalam Apa yang Tidak Akan Didiskusikan oleh Guru (子不語), sebuah biji Dinasti Qing oleh Yuan Mei (袁枚), Bao Zheng serta keyakinan bahwa ia mampu menilai urusan manusia dan makhluk gaib ditampilkan.
#Historikal #History
#WuxiaIndonesia #WuxIn #Wuxia
#JaksaBao #BaoZheng #WoLong